Dalam tulisan sebelumnya, kita telah membahas beberapa ayat dalam bible yang menunjukkan bahwa Muhammad adalah rasul Allah yang diramalkan dalam Bible.
Tentu saja ada beberapa ahli kitab, Rabbi, pendeta Kristen, yang mengenali Muhammad S.A.W. bahwa dia adalah utusan dan rasul terakhir. Mari kita lihat Yesaya, kitab Yesaya 29:12 dalam bible. Tertulis disini:
"dan ketika kitab itu diberikan kepada dia yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia menjawab: "Aku tidak dapat membaca."
Ayat ini begitu luar biasa. Nabi Muhammad S.A.W. tidak dapat membaca dan tidak dapat menulis. Dia tidak belajar kitab suci, tidak seperti Yesus yang tumbuh bersama rabbi dan bahkan pada usia muda dia membuat kagum orang-orang dengan pengetahuan hukumnya. Tapi Muhammad hidup di dataran Arab, sebuah tanah pagan. Orang-orang tidak tahu tentang kitab suci kecuali beberapa suku Yahudi.Nabi Muhammad dijuluki ummi yang berarti tidak berpendidikan. Jadi sama persis seperti yang Bible katakan bahwa buku (salah satu nama Al-Qur'an adalah al-kitab yang berarti buku), diberikan kepada dia yang tidak bisa membaca (ummi) dengan mengatakan: "Baca ini" (Iqra). Ayat paling pertama yang Allah wahyukan kepada Nabi Muhammad S.A.W. seperti adalah Iqra yang berarti baca.
Malaikat Gabriel (Jibril) datang kepada Nabi Muhammad S.A.W. ketika dia bermeditasi di Gunung Jabbal Nur dekat kota Mekkah. Dia duduk disana untuk menenangkan pikiran dari masalah yang menerpa penduduk Mekkah, yaitu masalah politeisme (menyembah berhala), dia pergi ke sana untuk memikirkan Tuhan. Pada bulan Ramadhan di saat Nabi Muhammad berumur 40 tahun, Malaikat Gabriel datang dan berkata "Iqra" (bacalah) namun Rasulullah berkata "Aku tidak bisa baca." Sekali lagi malaikat Gabriel menyuruhnya membaca, tapi kali ini dia mencengkramnya dan Nabi Muhammad tetap mengatakan "Aku tidak bisa baca." Kemudian malaikat Gabriel mencengkramnya lebih kuat dan mengatakan "Iqra" (bacalah). Nabi Muhammad berkata "Apa yang harus kubaca?" Inilah persis seperti yang dikatakan dalam Yesaya 29:12.
Juga di dalam Yesaya dalam 42:1-13, aku tidak akan membaca semuanya tapi hal itu menunjukkan tentang seseorang yang dicintai Tuhan dan dia disebutkan sebagai keturunan Kedar. Kedar adalah anak kedua dari Ishmael, nenek moyang Nabi Muhammad S.A.W. Tampak sangat jelas dari pernyataan ini, bahwa orang-orang Yahudi sedang menunggu akan seorang Nabi yang akan muncul dari Bani Israel yang merupakan keturunan Kedar. Nabi ini akan membawa hukum Tuhan dan dia seperti Musa.
Lalu, apakah ada nubuat tentang kedatangan Nabi Muhammad dalam Gospel? Sebenarnya ada sebuah ayat, dan ayat ini terasa kontroversial bahkan di kalangan orang-orang Kristen sendiri. Ini ada dalam Gospel Yohanes 14:16 yang berbunyi:
"Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu Penolong lain, yang akan tinggal bersama kalian untuk selama-lamanya."
Jadi kata-kata aslinya dalam Bahasa Yunani adalah Paracletos. Lalu kata ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi "penolong." Ada perbedaan pendapat tentang apakah makna sebenarnya dari kata ini? Tapi beberapa sarjana Kristen mengatakan bahwa kata itu dalam Bahasa Aramik berarti Ahmad. Ahmad sebuah julukan yang diberikan kepada Nabi Muhammad di dalam Alqur'an. Dan sebenarnya kata Ahmad dalam Bahasa Aramik berarti penolong atau sama dengan Bahasa Yunani "Paracletos". Dan sangat menarik karena disebutkan bahwa “Dia akan tinggal bersama kalian untuk selama-lamanya." Setelah Penolong terakhir ini datang, maka tidak ada lagi Penolong yang lain.
Mari lihat dalam Yohanes 15:26
"Aku akan mengutus kepadamu Penolong yang berasal dari Bapa. Dialah Roh yang akan menyatakan kebenaran tentang Allah. Apabila Ia datang, Ia akan memberi kesaksian tentang Aku"
Dengan kata lain, Nabi Muhammad bersaksi tentang Yesus (Nabi Isa) persis seperti yang ada di dalam Al-Qur'an. Dan Allah menetapkan bahwa kita tidak bisa menjadi seorang muslim kecuali mengimani para rasul termasuk Yesus (Nabi Isa), karena dia adalah seorang Rasul Tuhan dan seorang messiah bagi Bani Israel, berbeda dengan pemahaman orang Kristen yang menganggapnya sebagai Tuhan atau anak Tuhan.
Dan di dalam Yohanes 14:26 tertulis:
"tetapi Penolong, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah kukatakan kepadamu."
Dan dalam Yohanes 16:7-14 tertulis:
"Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika aku pergi. Sebab jikalau aku tidak pergi, Penolong itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau aku pergi, aku akan mengutus Dia kepadamu. Kalau Ia datang, Ia akan menyatakan kepada dunia arti sebenarnya dari dosa, dari apa yang benar, dan dari hukuman Allah."
Beberapa umat Kristen mengatakan bahwa sang penolong adalah Roh Kudus. Tapi ini tidak benar karena Yesus berkata "Jikalau aku tidak pergi, penolong itu tidak akan datang" sedangkan Roh Kudus mendampingi Yesus dan murid-muridnya. Jadi Penolong itu bukanlah Roh Kudus.
Sedangkan umat Muslim meyakini bahwa Roh Kudus adalah Malaikat Gabriel (Malaikat Jibril). Ruhul Qudus adalah Roh Kudus. Ruh = Roh, Qudus=Kudus. Malaikat Jibril adalah malaikat penyampai wahyu. Jadi wahyu yang baru/Roh Kudus tidak akan datang, kecuali kalau Yesus telah tiada. Jadi Yesus harus pergi agar penolong Muhammad S.A.W. datang.
Dan dikatakan "Kalau ia datang, ia akan menyatakan kepada dunia arti sebenarnya dari dosa, dari apa yang benar, dan dari hukuman Allah. Akan dosa, karena mereka tidak percaya kepada-Ku" yang berarti mereka tidak percaya kepada Yesus sebagai messiah sebagaimana diramalkan dalam gospel. “Akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak akan melihat aku lagi.” Dengan kata lain, jika tidak ada rasul yang diutus, maka manusia akan kehilangan arah. “Tetapi apabila ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab ia tidak akan berkata-kata dari dirinya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarnya itulah yang akan dikatakannya." Apakah kalian ingat yang tertulis dalam Ulangan 18:18, bahwa "Ia tidak akan berkata-kata dari dirinya sendiri, dia tidak berbicara oleh kemauannya sendiri, dia berbicara dari apa yang diwahyukan kepadanya.” Yesus terus mengulang-ulang kata itu. "Dan dia akan menunjukkanmu hal-hal yang akan datang" yang berarti nubuat-nubuat Nabi Muhammad tentang masa depan. “Ia akan memuliakan Aku” yang berarti dia akan berbicara jujur tentang siapa Yesus yang sebenarnya “Sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari padaku.”
Rudolf Bultmann dalam bukunya "Gospel of John: A Commentary" menulis:
"Paraclete (penolong) adalah figur yang sama dengan Yesus. Dan hal ini sendiri mengkonfirmasi kesimpulan bahwa bukti-buktinya cocok untuk keduanya (baik untuk Yesus maupun “penolong”), jadi dia pasti seperti Yesus. Dan sangat jelas dari Yohanes 14:16, bahwa akan ada 2 paraclete, yaitu Yesus dan orang setelahnya.”
Jadi gambaran Sang Penolong begitu cocok dengan Nabi Muhammad S.A.W.
Via Lampu Islam.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar