NABI IBRAHIM DIMATA AL QUR'AN DAN BIBEL

Diposting oleh BreakEver on Sabtu, 09 Januari 2016


Seorang nabi dan rosul yg diturunkan Allah kpd umatnya tentulah harus berprilaku baik agar dapat dijadikan uswah/contoh kepada umat umatnya.

Sangatlah mustahil seorang nabi mempunyai prilaku yg buruk.logikanya bagaimana mau mendakwahi umat kalau prilakunya sendiri saja rusak tercela.

Oleh itulah untuk melihat ajaran agama mana yg benar tentu harus dilihat dan diuji dari kitab sucinya.karena itulah satu satunya firman tuhan yg diturunkan pd nabi nabinya.
Apa benar itu kitab suci atau bukan ? Masih otentik atau ttidak ?

#Nabi Abraham (Ibrahim) dalam Bibel

Silahkan membaca Kejadian 20 : 11 – 12:
“Lalu Abraham berkata : “Aku berpikir : Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku. Lagipula ia (Sara) benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku.”

**konteks ayat Alkitab tersebut intinya yaitu Nabi Abraham karena takut kepada seorang raja yang bernama Abimelekh, ketika raja tersebut melihat Sara dia meminta kepada Abraham agar sara menjadi istrinya.Tetapi sang raja tidak mengetahui kalau Sara adalah istri Abraham.

Anehnya Abraham rela memberikannya. Untung sebelum raja Abimelekh meniduri Sara, Allah menegor sang raja dalam suatu mimpi, agar jangan menjamah Sara, sebab dia telah bersuami. Keesokan harinya raja Abimelekh menemui Abraham dan sambil marah-marah kepada Abraham, dia mengembalikan Sara kepadanya. Lalu berkata Abraham kepada raja tersebut :
“Lagipula ia (Sara) benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku.”

Dari pengakuan Abraham tersebut, jelas bahwa Sara sebenarnya adalah adiknya sendiri, anak ayahnya dengan istri yang lain. Berarti Abraham dan Sara kakak beradik satu ayah lain ibu, lalu mereka berdua jadi suami istri.

Pertanyaannya :
Pertama : Apakah mungkin seorang nabi sekaliber Abraham rela memberikan istrinya hanya kerena takut kepada seorang raja?

Kedua : Mungkinkah Abraham lebih takut kepada seorang raja daripada Allah Swt?

Ketiga : Mengapa Sara adiknya sendiri (anak ayahnya dari istri yang lain) yang menjadi istrinya?

Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut :
“Bila seorang laki-laki mengambil saudara perempuan, anak ayahnya atau anak ibunya, dan mereka bersetubuh, maka itu suatu perbuatan sumbang dan mereka harus dilenyapkan di depan orang-orang sebangsanya, orang itu telah menyingkapkan aurat saudaranya perempuan, maka ia harus menanggung kesalahannya sendiri.” (Imamat 20 : 17)
Nah berdasarkan ayat Alkitab itu sendiri bahwa Allah mengecam orang yang mengawini anak ayahnya atau anak ibunya.

Sekarang marilah kita lihat atau baca dalam Al Qur’an, apakah nabi Abraham sama seperti yang dilukiskan dalam Alkitab?

#Nabi Ibrahim dalam Al Qur’an
45. Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. 46. Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. 47. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik. (Qs 38 Shaad 45 –47)

Subhanallah, AL Qur’an sangat memuliakan Nabi Ibrahim.Allah sendiri yang memberikan kesaksian bahwa Nabi Ibrahim adalah orang yanng berpandangan jauh, orang pilihanNya dan orang yang disucikan oleh Allah Swt. Jadi jelas sekali betapa sangat berbeda kisah nabi Ibrahim dalam Alkitab (Bible) dengan di dalam Al Qur’an. Jika Alkitab melecehkan Ibrahim, justru Al Qur’an sangat memuliakan beliau, pencari kebenaran tentu bisa menilai mana yang lebih rasional, Alkitab atau Al Qur’an.

Semoga kau berfikir dan mendapat hidayah kawan.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar