Patrick Masuk Islam Setelah Debat Dengan Dr. Zakir Naik

Diposting oleh BreakEver on Rabu, 02 Maret 2016

DALAM sesi tanya jawab, Patrick bertanya kepada Dr. Zakir Naik:”Kenapa Muslim tidak percaya bahwa Yesus adalah anak tuhan,jika manusia lahir dengan keberadaan ayah dan ibu maka Dia (Yesus) lahir hanya dengan ibu saja, jadi kenapa dia tidak bisa disebut sebagai anak tuhan?”

Dr Zakir Naik menjawab :”Saudara Patrick, pertanyaan Anda sangat bagus, ini pertanyaan penting… Kami Muslim tidak ada persoalan apapun dengan proses kelahiran Yesus/Isa yang lahir dari rahim seorang wanita perawan…

“Jika saja Anda memperhatikan konteks di dalam Bibel, Anak Tuhan’ yang dimaksud bukanlah seperti yang Anda pahami..

Jika Anda membaca Bibel, di sana dikatakan Adam adalah anak tuhan, Efraim adalah anak tuhan, Yesus adalah anak tuhan..

‘Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, dijalan yang rata, dimana mereka tidak akan tersandung sebab Aku talah menjadi bapa israel. Efraim adalah anak sulungku,’ (Jeremia 31:9).

‘Anak Eros, anak Set, anak Adam, Anak Allah,’ (Lukas 3:38).

‘Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah,’ (Matius 5:9).

“Dan jika Anda melihat BAB Roma ayat 8 : ‘Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.’

“SAYA tidak ada masalah sama sekali dengan hal tersebut, namun hingga hari ini masih terjadi kesalahpahaman, Jika Anda menyebutkan semua manusia adalah anak tuhan (dipelihara oleh tuhan) saya tidak masalah.

“Saya akan mengutip satu ayat yang amat sangat penting bagi kristiani :

‘Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal,’ (Yohanes 3:16).

“Jika Anda mengikuti sejarah Bibel, tidak kurang dari 50 pakar Bibel yang mengatakan bahwa ayat ini telah diubah, diganti, diedit, direvisi.

“Siapa yang mengatakan? Bukan Muslim. Bukan Hindu. Tapi para sarjana dan pakar sarjana Kristiani! Merekalah yang mengatakan bahwa ayat ini telah diubah, diganti, diedit, direvisi dan dirusak.

“Jadi, jika Anda mengatakan Yesus adalah anak tuhan seperti juga Adam, Efraim, saya tidak masalah…

“Masalahnya adalah ketika Anda mengatakan Yesus adalah satu-satunya anak tuhan padahal Alkitab tidak berkata seperti itu…

“Dan Al-Quran membela Yesus dalam surat Ali Imran Ayat 59: ‘Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam, Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: ‘Jadilah’ (seorang manusia), maka jadilah dia.’

“Jadi jika Anda katakan bahwa Yesus adalah tuhan karena dia tidak memiliki ayah, Maka Adam adalah tuhan yang lebih hebat karena bukan saja tidak memiliki ayah namun juga tidak memiliki ibu!

“Jika Anda tidak keberatan dengan pernyataan saya, maka Anda harus mengakui bahwa Anda telah salah dalam memahami konteks ayat pada Bibel…”

Pada bagian ini Patrick pun bertepuk tangan karena kagum dengan jawaban Dr Zakir Naik. Di sesi akhir acara, Patrick mengucap dua kalimat syahadat di depan puluhan ribu audiens yang hadir.

Via: islampos.com
More aboutPatrick Masuk Islam Setelah Debat Dengan Dr. Zakir Naik

AL-QUR'AN MEMBANTAH TRINITAS

Diposting oleh BreakEver on Selasa, 01 Maret 2016

1. Bantahan Penyaliban Yesus.

[QS. 4:157-159. dan karena ucapan mereka (Yahudi): "Sesungguhnya kami telah membunuh Mesias, Yesus anak Maria, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Yesus bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Yesus, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Yesus. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Yesus kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Yesus) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Yesus itu akan menjadi saksi terhadap mereka.]

2. Bantahan Ketuhanan Yesus.

[QS. 5:17. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Mesias anak Maria". Katakanlah: "Maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Mesias anak Maria itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?" Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.]

[QS. 5:72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah Mesias anak Maria", padahal Mesias (sendiri) berkata: "Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka,tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.]

3. Bantahan Istilah “Anak”.

[QS. 9:30. Orang-orang Yahudi berkata: "Ezra itu anak Allah" dan orang-orang Kristen berkata: "Mesias itu anak Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?]

[QS. 5:18. Orang-orang Yahudi dan Kristen mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya".Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia (biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).]

[QS. 10:68. Mereka (Yahudi & Kristen) berkata: "Allah mempunyai anak". Mahasuci Allah; Dia-lah Yang Mahakaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?]

[QS. 19:92-93. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai seorang hamba.]

[QS. 6:101. Dia-lah Sang Pencipta langit dan bumi. Bagaimana mungkin Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri? Dia-lah Yang menciptakan segala sesuatu; dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.]

4. Bantahan Trinitas.

[QS. 4:171. Wahai Ahli Kitab(Yahudi & Kristen),janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Mesias, Isa anak Maria itu, adalah rasul Allah dan kalimat-Nya yang disampaikannya kepada Maria, dan roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan:"Tiga", berhentilah, lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.]

[QS. 5:73. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.]

5. Tempat kembali Yahudi dan Kristen.

[QS. 98:6. Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni Ahli Kitab(Yahudi dan Kristen) dan Musyrik**(akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.]


More aboutAL-QUR'AN MEMBANTAH TRINITAS

ALMAAIDAH AYAT 72-75

Diposting oleh BreakEver

PENJELASAN SINGKAT ALMAAIDAH AYAT 72-75
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: 'Sesungguhnya Allah itu ialah al-Masih putra Maryam', padahal al-Masih sendiri berkata: 'Hai Bani Israil sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu'. Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka Allah telah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya adalah di neraka. Dan tidaklah ada bagi orang-orang yang zalim itu seorang penolong pun. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: 'Sesungguhnya Allah adalah salah satu dari yang tiga', padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang Haq untuk disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pastilah orang-orang kafir dari mereka akan ditimpa azab yang pedih. Maka mengapa mereka tidak mau bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Tidaklah al-Masih putra Maryam itu melainkan hanya seorang rasul yang telah berlalu beberapa rasul sebelumnya, dan ibunya adalah seorang yang benar, kedua-dua biasa memakan makanan. Perhatikanlah bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (Ahlul Kitab) tanda-tanda (keesaan Allah), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari ayat-ayat Kami dan kebenarannya)." (Al-Maaidah: 72-75).
Dalam beberapa ayat ini Allah menjelaskan dan menyatakan dengan tegas bahwa orang yang mengatakan Allah itu Isa al-Masih bin Maryam adalah kafir. Padahal, jelas-jelas Isa al-Masih sendiri telah menyeru kepada kaumnya, yaitu Bani Israil, yang memang ia diutus oleh Allah kepada mereka, agar mereka menyembah Allah, Tuhannya Isa dan Tuhan mereka. Allah tidak memaksakan seseorang untuk menyembah-Nya walaupun Dia kuasa melakukan itu, karena Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Namun, manusia disuruh-Nya menggunakan akalnya agar berpikir, apakah masuk akal mempertuhankan seseorang yang bukan Tuhan, bahkan ia sendiri menyeru umatnya untuk menyembah Tuhannya yang ia sembah, bukan menyembah dirinya.
Kekufuran mereka yang mengatakan bahwa Allah itu salah satu dari tiga Tuhan semakin Allah tegaskan dengan ayat kedua. Dengan sangat gamblang Alquran menyatakan bahwa yang sebenarnya Tuhan yang Haq untuk disembah itu hanyalah satu, tak bersekutu, yaitu Allah Subhaanahu wa Ta'ala. Bahkan, selanjutnya Allah menerangkan apa yang akan menjadi balasan bagi mereka yang berkata atau meyakini yang demikian. Balasan mereka adalah diharamkannya surga bagi mereka dan mereka ditempatkan di neraka, dan tidak akan ada seorang penolong pun bagi mereka dari siksaan Allah yang sangat pedih.
Maka, adalah sangat mengherankan jika mereka tidak mau bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya serta kembali kepada ajaran yang benar, yaitu menyembah Allah semata, Tuhannya Isa al-Masih bin Maryam, Tuhannya sekalian manusia, Tuhan semesta alam. Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah Maha Pengampun bagi dosa-dosa mereka, lagi Maha Penyayang terhadap mereka jika mereka bertaubat dan memohon ampunan? Namun, enggan dan malu mengakui kesalahan biasanya sering menjadi penghalang bagi seseorang untuk kembali ke jalan yang benar, kecuali orang-orang yang sadar dan mendapat petunjuk Allah.
Kemudian Allah memaparkan sebuah logika yang dapat dicerna siapa pun, yaitu bahwa Isa itu hanyalah seorang rasul dari sekian rasul yang telah Allah utus sebelum Isa, dan dia beserta ibunya, Maryam, hanyalah manusia yang biasa dan butuh makan. Tuhan tidaklah butuh makan, Tuhan yang berhak disembah itu adalah Sang Maha Sempurna, dan di antara kesempurnaannya itu adalah Dia tidak butuh apa-apa, termasuk makan. Di antara kesempurnaan-Nya adalah Dia mampu mengampuni dosa hambanya sebesar apa pun jika Dia kehendaki. Adalah tidak masuk akal apabila Tuhan harus menyalib diri demi mengampuni manusia. Bukankah hal yang demikian menunjukkan kelemahan? Padahal, Tuhan itu Maha Kuat dan Maha Kuasa. Tidakkah orang-orang itu berpikir dengan benar? Apakah hati mereka telah tertutup?
Hal ini semakin dipertegas dengan menyebut "bin Maryam" sesudah nama Isa al-Masih. Ini merupakan bantahan yang nyata bagi orang yang mengatakan bahwa al-Masih itu anak Tuhan. Sebenarnya penciptaan Isa tanpa bapak itu adalah salah satu tanda kekuasaan Allah atas segala sesuatu.
Nah, jika sudah demikian gamblang Allah menerangkan kebenaran-Nya dengan mengajak mereka berpikir dengan logika yang benar, namun masih saja mereka tersesat dan berpaling dari kebenaran itu, maka neraka Jahannam adalah balasan yang pantas bagi mereka.
Tak kalah pentingnya adalah bahwa pernyataan Allah ini merupakan bantahan tegas bagi pendapat yang mengatakan bahwa semua agama itu sama, bagi pendapat bahwa Islam itu artinya berserah diri, sehingga siapa pun yang berserah diri maka ia telah Islam. Sungguh, pendapat demikian adalah suatu kesesatan yang nyata. Adalah suatu hal yang tak masuk akal bahwa orang yang menyembah Allah Tuhan semesta alam sama dengan orang yang menyembah salah satu ciptaan Allah, seperti Isa bin Maryam, batu, sapi, matahari, api atau yang lainnya. Apakah mungkin ajaran yang bertentangan dikatakan sama? Di mana akal sehat kita? Adalah suatu kebatilan bahwa seseorang sudah menjadi Islam dengan hanya berserah diri. Definisi Islam haruslah kita sesuaikan dengan definisi dari Allah dan Rasul-Nya. Bukankah Allah telah menerangkan bahwa orang mu'min itu adalah orang yang beriman kepada-Nya serta rukun-rukun iman yang lain. Bukankah Islam seseorang itu harus dengan menyatakan syahadah (kesaksian) bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, kemudian ditindaklanjuti dengan menegakkan rukun-rukun Islam yang lain, sebagaimana diterangkan dalam hadis Jibril. Adakah orang-orang kafir, selain Islam itu, berbuat demikian? Sekali-kali tidak.
Demikianlah beberapa hal singkat yang dapat kita jadikan landasan berpikir yang benar tentang ketuhanan. Semoga Allah memberi kita manfaatnya di dunia dan akhirat. Wallahu a'alam.
More aboutALMAAIDAH AYAT 72-75

BAGAIMANA TRINITAS DIJELASKAN?

Diposting oleh BreakEver


GEREJA Katolik Roma berkata: “Tritunggal adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan doktrin utama agama Kristen...

Jadi, dalam kata-kata Kredo Athanasia: ‘sang Bapa adalah Allah, sang Anak adalah Allah, dan Roh Kudus adalah Allah, namun tidak ada tiga Allah melainkan satu Allah.’ Dalam Tritunggal ini... Pribadi-Pribadinya sama kekal dan setara: semuanya tidak diciptakan dan mahakuasa.”-The Catholic Encyclopedia.

Hampir semua gereja lain dalam Susunan Kristen menyetujuinya. Misalnya, Gereja Ortodoks Yunani juga menyebut Tritunggal “doktrin dasar dari Kekristenan,” bahkan mengatakan: “Orang Kristen adalah orang-orang yang menerima Kristus sebagai Allah.”

Dalam buku Our Orthodox Christian Faith, gereja yang sama berkata: “Allah adalah suatu kesatuan tiga serangkai... Sang Bapa adalah Allah sepenuhnya. Sang Anak adalah Allah sepenuhnya. Roh Kudus adalah Allah sepenuhnya.”

Jadi, Tritunggal dianggap sebagai “satu Allah dalam tiga Pribadi.” Masing-masing dikatakan tidak mempunyai permulaan, ada dari kekal sampai kekal. Masing-masing dikatakan mahakuasa, dan masing-masing tidak lebih besar atau lebih kecil daripada yang lainnya.

Apakah gagasan demikian sukar dimengerti? Banyak orang beriman yang tulus merasa hal itu membingungkan, bertentangan dengan akal sehat, benar-benar sulit dipahami.

Bagaimana mungkin, sang Bapa adalah Allah, Yesus adalah Allah, dan roh kudus adalah Allah, namun tidak ada tiga Allah melainkan hanya satu Allah?

“Di Luar Jangkauan Akal Manusia”

KEBINGUNGAN ini tersebar luas. The Encyclopedia Americana mengatakan bahwa Tritunggal dianggap “di luar jangkauan akal manusia.”

Banyak orang yang menerima Tritunggal menganggapnya demikian. Monsignor Eugene Clark berkata: “Allah itu satu, dan Allah itu tiga. Karena tidak ada ciptaan yang seperti ini, kita tidak dapat mengertinya, tetapi menerimanya saja.”

Kardinal John O’Connor berkata: “Kami tahu ini suatu misteri yang sangat dalam, yang sama sekali tidak kita mengerti.” Dan Paus Yohanes Paulus II berkata mengenai “misteri yang tidak dapat dimengerti tentang Allah Tritunggal.” Jadi, A Dictionary of Religious Knowledge berkata: “Tepatnya apa doktrin itu, atau bagaimana hal itu harus dijelaskan, para penganut Tritunggal pun tidak mencapai kata sepakat di antara mereka sendiri.”

Maka, kita dapat mengerti mengapa New Catholic Encyclopedia berkata: “Hanya sedikit diantara guru-guru teologi Tritunggal di seminari-seminari Katolik Roma yang pada suatu waktu tidak dipojokkan oleh pertanyaan, ‘Tetapi bagaimana kita akan berkhotbah tentang Tritunggal?’ Dan jika pertanyaan itu merupakan gejala kebingungan di pihak para siswa, kemungkinan hal itu juga merupakan gejala kebingungan yang serupa di pihak guru-guru mereka.”

Kebenaran dari pernyataan di atas dapat dibuktikan dengan mengunjungi suatu perpustakaan dan memeriksa buku-buku yang mendukung Tritunggal. Tak terhitung banyaknya halaman yang ditulis dalam upaya untuk menjelaskannya. Namun, setelah bersusah payah memeriksa istilah-istilah teologi yang membingungkan dan penjelasannya, para peneliti masih tetap tidak puas.

Mengenai ini, imam Yesuit Joseph Bracken mengatakan dalam bukunya What Are They Saying About the Trinity?: “Para imam yang dengan cukup banyak upaya telah mempelajari...
Tritunggal selama tahun-tahun mereka di seminari tentu saja ragu-ragu untuk menyampaikannya kepada jemaah mereka dari mimbar, bahkan pada hari Minggu. Tritunggal... Untuk apa seseorang akan membuat umatnya bosan dengan sesuatu yang pada akhirnya pun tidak akan mereka mengerti dengan benar?”

Ia juga berkata: “Tritunggal adalah soal kepercayaan formal, namun hal itu hanya sedikit atau tidak [berpengaruh] dalam kehidupan dan ibadat Kristen sehari-hari.” Meskipun demikian, ini adalah “doktrin utama” dari gereja-gereja!

Teolog Katolik Hans Kung menyatakan dalam bukunya Christianity and the World Religions bahwa Tritunggal merupakan satu alasan mengapa gereja-gereja tidak berhasil membuat kemajuan yang berarti di kalangan orang bukan Kristen. Ia berkata: “Bahkan orang Muslim yang terpelajar, sama sekali tidak dapat mengerti, sebagaimana juga orang-orang Yahudi sebegitu jauh tidak dapat memahami, gagasan mengenai Tritunggal... Perbedaan yang dibuat oleh doktrin Tritunggal antara satu Allah dan tiga hypostase [zat] tidak memuaskan orang Muslim, yang bukannya merasa mendapat penjelasan, tetapi justru merasa bingung, oleh istilah-istilah teologi yang berasal dari bahasa Syria, Yunani, dan Latin.

Orang-orang Muslim menganggap ini semua permainan kata... Mengapa seseorang ingin menambahkan sesuatu kepada gagasan mengenai keesaan dan keunikan Allah yang hanya dapat mengencerkan atau meniadakan keesaan dan keunikan itu?”

“Bukan Allah yang Suka Pada Kekacauan”


BAGAIMANA doktrin yang begitu membingungkan seperti Tritunggal muncul? The Catholic Encyclopedia menyatakan:
“Sebelum adanya penyingkapan Ilahi, diperlukan sebuah dogma yang misterius seperti itu.”

Sarjana Katolik Karl Rahner dan Herbert Vorgrimler menyatakan dalam Theological Dictionary mereka: “Tritunggal... dalam arti yang sesungguhnya..., adalah suatu misteri yang tidak dapat dipahami tanpa wahyu ilahi, dan bahkan setelah disingkapkan tidak dapat dimengerti sepenuhnya.”

Tetapi, dengan berkukuh bahwa Tritunggal adalah misteri yang begitu membingungkan karena berasal dari wahyu ilahi, mereka menciptakan problem besar lain. Mengapa? Karena dalam wahyu ilahi itu sendiri tidak ada pandangan demikian mengenai Allah: “Allah... bukan Allah yang suka pada kekacauan.”-1 Korintus 14:33, Alkitab dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS).

Mengingat pernyataan itu, mungkinkah Allah akan mencetuskan doktrin mengenai diri-Nya sendiri yang begitu membingungkan sehingga bahkan para sarjana Ibrani, Yunani, dan Latin tidak dapat menjelaskannya?

Selain itu, apakah orang-orang harus menjadi teolog untuk dapat ‘mengenal satu-satunya Allah yang benar dan Yesus Kristus yang telah Ia utus?’ (Yohanes 17:3) Jika demikian halnya, mengapa begitu sedikit dari para pemimpin agama Yahudi yang terpelajar mengakui Yesus sebagai Mesias?

Sebaliknya, murid-muridnya yang setia, adalah petani-petani, nelayan, pemungut cukai, ibu-ibu rumah tangga yang sederhana. Orang-orang sederhana tersebut begitu yakin dengan apa yang Yesus ajarkan tentang Allah sehingga mereka dapat mengajarkannya kepada orang lain dan bahkan rela mati demi kepercayaan mereka-Matius 15:1-9; 21: 23-32, 43; 23:13-36; Yohanes 7:45-49; Kisah 4:13.

Kesimpulan: 
Setiap Nabi yang diutus dan diberi wahyu pasti mengajarkan ajaran tauhid. Itu adalah ajaran utama setiap diutusnya seorang Nabi. Tauhid artinya 'meng-Esa-kan Allah". Tidak mungkin seorang Nabi mendapatkan wahyu tentang trinitas. Ini merupakan persepsi dari semua kitab samawi, seperti dalam perjanjian lama Kitab Ulangan 6:4, Perjanjian Baru Kitab Markus 12:29, dan Kitab Perjanjian Terakhir QS 112:1. 

Dalam Al-Qur'an ada konsekuensi bagi orang yang tidak mau meng-Esa-kan Allah seperti dalam Surat Al-Maidah ayat 72-75. Baca juga ini.

Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal ?
©1989 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
©2015 Tawheed 
More aboutBAGAIMANA TRINITAS DIJELASKAN?

MHMDM DALAM KIDUNG AGUNG

Diposting oleh BreakEver

MUHAMMAD SAW DI DALAM BIBLE
Just talk THE TRUTH..

Nabi Muhammad ternyata memang benar telah disebut dan ada di dalam Bible kitab Ummat Kristian. Mungkin masih banyak orang yang yang belum tahu atau juga belum yakin dan bertanya-tanya, berpendapat pro dan contra dari kalangan Ummat Kristian atau Muslim itu senidiri, apakah benar hal itu? apa buktinya dan di sebut di ayat mana? mari kita bersama-sama mencoba untuk mencari kebenaran dan faktanya! coba kita kesampingkan ego dan emosi kita buka hati dan pikiran untuk mencari suatu kebenaran..

Sebelum ke inti ada sedikit hal yang perlu diketahui khususnya bagi orang yang masih awam atau belum tau tentang Bible/Injil kitab dari Ummat Kristian. Pada asalnya Bible Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Hebrew atau bahasa Ibrani, Perjanjian Lama adalah bagian pertama dalam Alkitab Kristen yang dibagi dalam dua bagian. Bagian keduanya disebut Perjanjian Baru. Perjanjian Lama yang terdiri dari 39 kitab itu dapat dibagi dalam kategori hukum, sejarah, puisi dan nubuatan. Semua kitab tersebut ditulis sebelum kelahiran Yesus, dimana 97% isinya ditulis dalam Bahasa Ibrani dan sisanya dalam Bahasa Aram, dan pada Perjanjian Baru di tulis dengan bahasa Greek yaitu bahasa Yunani. Untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan di atas.. bahwa Nama Nabi Muhammad SAW disebutkan di dalam Bible Perjanjian Lama yang di tulis dalam bahasa Ibrani dapat kita simak dan lihat tepatnya pada “SONG OF SOLOMON 5 : 16”

Misteri – Benarkah Nabi Muhammad SAW pernah dinubuatkan oleh Al Kitab/Injil umat Nasrani? Berikut adalah penjelasan selengkapnya.

Nama Nabi Muhammad Dalam Kitab Kidung Agung



Kidung Agung 5:16
hikvō mamətaqqîm vəkullvō mahămadîm zeh dwōdî vəzeh rē‘î bənwōt yərûšālāim. (Teramat manis tutur katanya, dia adalah mahămadîm. Inilah kekasihku dan sahabatku, O puteri-puteri Yerusalem.)

Lafadz Ibrani pada kitab Kidung Agung (Song of Solomon) sangat jelas mencantumkan nama Muhammad (MHMD) dengan menambahkan kata “dim” yang artinya “yang agung”.

mahămadîm dalam Bible berbahasa inggris diterjemahkan “lovely “, dalam bahasa Arab mahămadîm seharusnya menjadi MUHAMMADIM.

Namun pendeta/pastur Arab Kristen yang tidak mau untuk menerima kebenaran kata “muhammadim” adalah nabi “Muhammad Yang Agung”. Mereka mengatakan bahwa muhammadim artinya seseorang yang memiliki karakteristik terpuji (bahasa Arab : hamidah). Dan ternyata para pendeta Arab Kristen cepat bertindak dengan mengedit Bible dan mengubah mahămadîm menjadi Habiibii seperti yang dapat anda saksikan di Bible berbahasa Arab terkini.

Benarkah “muhammadim” hanyalah sifat dan sama sekali bukan nama orang ?

Sekarang pembaca perhatikan.

Kidung Agung 5:10.
(Hebrew) דודי צח ואדום דגול מרבבה׃
(Hebrew With Vowel) דֹּודִי צַח וְאָדֹום דָּגוּל מֵרְבָבָֽה׃
(Transliterasi) dvōdî sah və’ādvōm dāgûl mērəbābâ:
(KJV) My beloved white and ruddy, the chiefest among ten thousand.
(Terjemahan Bebas) Kekasihku itu putih dan merah sehat, pemimpin diantara 10.000 orang.

Kidung Agung 5:16
(Hebrew) חכו ממתקים וכלו מחמדים זה דודי וזה רעי ב�*ות ירושׁלם׃
(Hebrew Wiith Vowel) חִכֹּו מַֽמְתַקִּים וְכֻלֹּו מַחֲמַדִּים זֶה דֹודִי וְזֶה רֵעִי בְּ�*ֹות יְרוּשָׁלִָֽם׃
(Transliterasi) hikvō mamətaqqîm vəkullvō mahămadîm zeh dwōdî vəzeh rē‘î bənwōt yərûšālāim:
(KJV) His mouth is most sweet: yea, he is altogether lovely. This is my beloved, and this is my friend, O daughters of Jerusalem.
(Terjemahan Bebas) Teramat manis tutur katanya, dia adalah mahămadîm. Inilah kekasihku dan sahabatku, O puteri-puteri Yerusalem.

Sangatlah jelas “my beloved” adalah MAHAMADIM (MHMDM) atau MUHAMMADIM (Muhammad Yang Agung) adalah pemimpin 10.000 orang. Nabi Muhammad adalah pemimpin 10.000 pasukan dalam penaklukkan kota Mekkah di Paran.
More aboutMHMDM DALAM KIDUNG AGUNG

KONTROVERSI SEPUTAR TRINITAS (Melengkapi Bagian 1)

Diposting oleh BreakEver on Senin, 29 Februari 2016

Banyak hal sudah terjadi pada masa lalu sehubungan dengan perbedaan sudut pandang terhadap konsep Trinitas yang berakhir dengan pembantaian terhadap mereka yang menolak doktrin tersebut.

Berikut beberapa tokoh anti-Trinitas yang hidupnya harus berakhir secara mengenaskan itu.

1. Iranaeus (130-200 M), dia lahir disaat ajaran Kristen Antiokia sudah menyebar ke Afrika Utara, Spanyol hingga ke Prancis Selatan. Tidak banyak catatan sejarah mengenai asal-usul dan kedewasaannya, sejarah mulai mencatat masa dimana Iranaeus membawa surat petisi dari Uskup Lyons Pothinus kepada Paus Elutherus di Roma.

Petisi itu berupa permohonan Pothinus kepada Paus untuk menghentikan pengejaran, penyiksaan dan pembunuhan terhadap orang-orang Kristen yang tidak menyetujui doktrin gereja Pauline.

Ketika masih berada di Roma, Iranaeus mendapat berita bahwa semua orang Kristen yang tidak sepaham dengan Paulus yang ada di Lyons Antiochia termasuk uskup Pothinus sendiri telah tewas dibunuh. Dan pada waktu kembali ke Lyons, Iranaeus menggantikan Ponthinus untuk menjabat sebagai uskup dinegrinya.

Ditahun 190 M, Iranaeus sendiri menulis surat kepada Paus Victor agar menghentikan pembantaian terhadap orang-orang Kristen yang dibunuh karena keyakinan mereka yang berbeda dengan keyakinan gereja Paulus.

Cerita lama kembali terulang, Iranaeus sendiri terbunuh pada tahun 200 M karena tidak bersedia mengikuti keyakinan Paus, Iranaeus hanya beriman dan mengakui kepada satu Tuhan, yaitu Allah, dan dia mendukung pengajaran kemanusiaan Jesus yang diangkat oleh Allah menjadi utusan-Nya.

Iranaeus banyak melakukan kritikan terhadap Paulus karena dianggapnya sebagai orang yang paling bertanggung jawab didalam memasukkan doktrin-doktrin dari agama berhala dan filsafat Plato kedalam ajaran sejati Jesus.

Didalam bukunya, "Universalism The Prevailing Doctrine Of The Christian Church During Its First Five Hundred Years" ditulis oleh J.W. HANSON, D. D menyatakan mengenai Iranaeus ini sebagai berikut :

In a germinal form of the Apostle's Creed, Irenæus, A.D. 180, says that the judge, at the final assize, will cast the wicked into aionian fire. It is supposed that he used the word aionian, for the Greek in which he wrote has perished, and the Latin translation reads, "ignem aeternum."

2. "Tertullian" (160-220 M), dia adalah seorang penduduk asli Carthage (Kartago).
Tertullian sebagaimana juga dengan Iranaeus, meyakini ke-Esaan Allah dan mengidentifikasikan Jesus sebagai juru selamat (Messiah) bangsa Yahudi. Dia menentang Paus Callistus karena mengajarkan "dosa asal" telah diampuni setelah melaksanakan penebusan dosa resmi dibawah gereja.

Tertullian menekankan tentang kesatuan jiwa dan eksistensi dan mengatakan bahwa orang-orang yang sehat akalnya pasti meyakini bahwa Jesus hanyalah manusia belaka.

Paus Callistuslah yang memperkenalkan istilah "Trinitas" kedalam tulisan-tulisan "ecclesiastical" (gerejawi) Latin ketika ia membahas doktrin baru yang aneh tersebut. Istilah Trinitas sendiri sama sekali tidak pernah digunakan dalam kitab-kitab suci.

3. "Origen" (185-254 M). Ayahnya bernama "Leonidas" dan mendirikan pusat pendidikan teologi dengan mengangkat seorang guru Teologi terkemuka bernama Clement sebagai kepala lembaga tersebut. Origen sendiri mendapatkan pendidikan ditempat itu.

Leonidas adalah seorang pengikut Kristen Apostolik, yaitu ajaran monotheisme (ke-Esaan Tuhan) dan mengakui kehambaan dari Jesus.

Sebagaimana kita tahu, gereja Paulus tidak mau menerima kepercayaan seperti yang dipegang oleh Leonidas ini, dan sebagai konsekwensinya pada tahun 208 Leonidas tewas dibunuh oleh orang-orang Paus.

Karena merasa dirinya juga terancam, Clement segera meninggalkan Alexandria. Dan sebagai gantinya, Origen meneruskan kepemimpinan Clement sebagai kepala sekolah Teologi.

Pada tahun 230 M, Origen dinobatkan sebagai seorang Pendeta di Palestina, namun karena Origen telah mengajarkan konsep Monotheisme didalam gereja, Uskup Demerius akhirnya memecat Origen dan mengusirnya dari gereja (persis seperti yang dinubuatkan Jesus dalam Yoh 16:1-3 -pen).

Origen mengungsi ke Caesarea dan mendirikan pusat pendidikan Teologi ditempat itu pada tahun 231 M yang akhirnya membawa nama harum kepadanya.

Jerome, seorang penulis Injil pertama dalam bahasa Latin, pada mulanya merupakan orang yang sangat mendukung Origen, namun akhirnya Jerome berbalik kepada gereja Paulus dan menarik garis permusuhan terhadap Origen.

Jerome berusaha agar Origen mendapatkan kecaman dan pengadilan dari gereja setempat, namun popularitas Origen terlampau besar dan tidak memungkinkan bagi Uskup John untuk melakukannya, sehingga atas rencananya ini mengakibatkan Jerome sendiri tersingkir dari kalangan gereja.

Namun pada tahun 250 M, Origen dikecam oleh Konsili Alexandria dan dijebloskan kedalam penjara serta mendapatkan penyiksaan yang terus menerus oleh pihak gereja Paulus sehingga mengakibatkan kematiannya pada tahun 254 M.

Origen telah menulis sekitar 600 buah karangan dan risalah. Dia adalah salah seorang yang paling berperan dalam sejarah gereja dan telah gugur sebagai seorang syuhada yang membela ajaran Allah sejati.

Dimasa mudanya sampai menjelang akhir hayatnya, Origen tetap mempertahankan pengajaran ke-Esaan Tuhan (The Unity of God), meyakini bahwa hanya Allah saja yang berkuasa dan Jesus adalah manusia biasa dan hamba Allah, bukan Allah itu sendiri.

4. "Diodorus", seorang Uskup yang berasal dari negri Tarsus, tanah kelahiran Paulus.
Diodorus merupakan tokoh Kristen terkemuka di Antiochia, dia berpendapat bahwa dunia ini selalu berubah-ubah, perubahan itu sudah ada sejak dahulu. Dan itu menunjukkan ada sesuatu yang tetap dibalik perubahan itu.

Lebih jauh lagi, keberagaman eksistensi dan kebijaksanaan yang diperlihatkan dalam setiap proses perubahan itu sendiri, menunjukkan terhadap kesatuan asal yang mendasarinya dan memperlihatkan kehadiran Sang Pencipta dan Pemelihara. Inilah menunjukkannya adanya satu Pencipta Yang Maha Esa.

Diodorus menekankan sifat kemanusiaan secara menyeluruh dalam diri Jesus yang memiliki jiwa manusia dan daging manusia, tidak ada unsur ketuhanan sama sekali.

5. "Lucian", seorang yang dikenal keluasan ilmunya terhadap bahasa Ibrani dan Yunani. Lucian tidak menginduk terhadap salah satu gereja dari tahun 220 sampai 290 M. Pengajaran Lucian adalah Monotheisme, yaitu pengesaan Allah dalam segala bentuk-Nya.

Lucian percaya kepada penafsiran gramatikal dan literal (sesuai dengan bunyi lahir suatu kata) dari kitab-kitab suci (Bible). Dia menentang kecenderungan untuk mencari-cari makna symbolis dan kiasan dari teks-teks Injil, dan percaya kepada suatu pendekatan empiris dan kritis terhadap kitab-kitab tersebut. Dia mengatakan bahwa dengan mencari-cari makna symbolis tersebut, dapat berakibatkan dengan penambahan dan pengurangan pada Injil yang berarti hilangnya kemurnian ajaran Jesus.

Lucian menghilangkan perubahan-perubahan yang terjadi pada kitab Injil yang diterjemahkan kedalam bahasa Yunani (Septuaginta), beliau telah mengadakan revisi terhadap empat Injil yang menjadikannya berbeda dengan Injil-Injil yang dipergunakan oleh gereja Paulus.

Lucian menolak paham trinitas dan sebaliknya begitu menekankan ajaran Tauhid, bahwa hanya Allah saja Tuhan alam semesta yang patut disembah, sedangkan Jesus hanyalah manusia biasa yang diangkat menjadi Utusan-Nya.

Atas sikapnya ini, Lucian menjalani penyiksaan dari pihak gereja Paulus dan dihukum mati pada tahun 312 M.

Perselisihan pendapat terbesar di kalangan pemikir Trinitas yang akhirnya menjadi satu legenda menyangkut dunia ketuhanan Kristen adalah kontroversi 'Aryan Heresy' atau pernyataan anti-trinitas yang dikemukakan oleh Arius (256-336 M).

Arius adalah salah seorang murid utama Lucian berkebangsaan Lybia yang juga pernah bersama-sama dengan gurunya menegakkan Monotheisme, Arius sendiri merupakan seorang presbyter (ketua majelis gereja) digereja Baucalis Alexandria, salah satu gereja tertua dan terpenting dikota itu pada tahun 318 M.

Sejak wafatnya Lucian pada tahun 312 M ditangan orang-orang gereja Paulus, perlawanan Arius terhadap doktrin Trinitas semakin mengkristal, dan dalam perjuangannya ini, Arius justru mendapatkan dukungan dari dua orang saudari Kaisar Constantin yang bernama Constantina dan Licunes.

Arius dianggap sebagai seorang pemberontak Trinitas dengan mempergunakan argumen logika :

"Jika Jesus itu benar-benar anak Tuhan, maka Bapa harus ada lebih dahulu. Oleh karena itu harus ada "masa" sebelum adanya anak. Berarti anak adalah makhluk. Maka dari itu anak tidak selamanya ada atau tidak abadi. Sedangkan Tuhan yang sebenarnya adalah abadi, berarti Jesus tidaklah sama dengan Tuhan."

Atas argumentasi Arius tersebut, sekitar seratus orang Pastur Mesir dan Lybia berkumpul untuk mendengarkan pertanggung jawaban Arius. Dan diwaktu itu juga Arius mengemukakan kembali pemandangannya :

"Ada masa sebelum adanya Jesus, sedangkan Tuhan sudah ada sebelumnya. Jesus ada kemudian, dan Jesus hanyalah makhluk biasa yang bisa binasa seperti makhluk-makhluk lainnya. Tetapi Tuhan tidak akan binasa."

Arius juga memperkuat argumentasinya dengan sejumlah ayat-ayat Bible seperti Yohanes 14:8: "Bapa lebih besar daripada Jesus"; Seandainya kita mengakui bahwa Jesus adalah sama dengan Tuhan, maka kita harus menolak kebenaran ayat Yohanes tersebut.

Argumen Arius ini secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut :

Jika Jesus memang "anak Tuhan", maka akan segera disertai pengertian bahwa "Bapak Tuhan" haruslah ada terlebih dahulu sebelum adanya sang "Anak".

Oleh sebab itu tentulah akan terdapat rentang waktu ketika "Anak" belum ada.
Oleh karenanya, "Anak" adalah makhluk yang tersusun dari sebuah "esensi" atau makhluk yang tidak selalu ada.

Karena Tuhan merupakan suatu zat yang bersifat mutlak (abadi, alpha dan omega), maka Jesus tidak mungkin bisa menjadi "esensi" yang sama sebagaimana "esensi" Tuhan.

Kesimpulan pendapat Arius, bahwa hanya ada satu Tuhan, yaitu Tuhan yang selalu Ada dan tidak mempunyai asal usul, Dia Ada tanpa keberadaan sebelumnya. Dalam hal ini Arius membedakan antara unsur keistimewaan yang tetap ada di dalam Tuhan, yang merupakan kekuatan yang kekal dengan unsur keistimewaan Jesus sebagai suatu kelebihan yang diberikan oleh Tuhan selayaknya seorang Nabi dan itu tidak bersifat kekal.

Arius menjabarkan bahwa Jesus yang disebut Tuhan anak ini merupakan makhluk, sebab ia telah diciptakan oleh Tuhan Bapa sekalipun umpamanya benar diri Jesus sendiri diciptakan sebelum proses penciptaan Abraham (Nabi Ibrahim) sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab Perjanjian Baru -Injil Johanes pasal 8 ayat 58, namun dalam hal ini, status Jesus tetaplah merupakan makhluk ciptaan dan dia bukan Tuhan.

Argumen Arius ini tidak bisa terbantahkan, dan mulai tahun 321 M, Arius dikenal sebagai seorang presbyter pembangkang dan mendapatkan banyak dukungan dari Uskup-uskup daerah Timur.

Untuk mendukung pandangan-pandangannya, Arius mengemukakan sejumlah ayat didalam kitab Perjanjian Baru yang memperlihatkan Jesus selaku anak dari Tuhan Bapa berkedudukan di bawah Tuhan Bapa seperti kitab Matius 28:18, kitab Markus 13:32, kitab Lukas 18:19, kitab Johannes 5:19; pasal 14:28, serta surat kiriman 1 Korintus pasal 15 ayat 28.

Konflik ini semakin menjadi memanas setelah Athanasius (293-373 M), salah seorang tokoh agama dan cendikiawan besar yang mendukung doktrin Trinitas turut dalam perselisihan tajam dengan Arius.

Untuk menengahi pertentangan ini lebih jauh, maka oleh Kaisar Konstantin (280-337 M) dibentuklah suatu konsili (musyawarah besar) di Nicea (Asia Kecil - dekat kota Konstantinopel) pada tahun 325 M (abad ke-IV) dengan diikuti oleh para Uskup, tokoh-tokoh Theologi kenamaan dan banyak Sarjana Gereja, Konsili tersebut dikenal juga dengan nama Konsili Oikumonis I (Oikumene berarti seluruh dunia yang didiami bangsa manusia).

Dalam musyawarah itu, pengikut Arius menolak pandangan tentang penciptaan eternal (penciptaan yang bebas dari dimensi waktu), sementara Athanasius mempertahankannya. Pengikut Arius mengatakan bahwa anak diciptakan dari tidak ada, sementara Athanasius mengatakan bahwa anak diciptakan dari esensi Tuhan Bapak. Pengikut Arius berpendapat bahwa Tuhan anak tidak sama substansinya dengan Tuhan Bapa sementara Athanasius berpendapat sebaliknya.

Setelah titik penyatuan pandangan tidak juga berhasil dicapai dari kedua belah pihak yang berdebat, akhirnya kaisar Konstantin memberikan pernyataan bersayap (keputusan yang sifatnya bebas untuk ditafsirkan oleh pihak manapun) demi untuk menjaga kestabilitasan keadaan negrinya.

Adapun keputusan kaisar Konstantin ini menyebutkan bahwa Jesus memiliki sifat yang "Homousius" dengan Tuhan Bapa, istilah "Homousius" sendiri bisa berartikan satu hakekat, satu keadaan atau juga memiliki hubungan yang rapat satu sama lainnya.

Keputusan Konsili itu juga berhasil merumuskan "SYMBOLUM APOSTOLICUM" (Syahadat para Rasul) kata “syahadat” sendiri berasal dari kata bahasa Latin “credo” yang artinya “aku percaya”, dimana inti dari rumusan ini menggaris bawahi tentang ketiga pribadi dalam Tuhan yang satu itu adalah sejajar, walaupun digunakan istilah Bapa dan Anak.
“Credoin Deo Patri omnipotentem
(aku percaya akan Allah Bapa Yang Maha Kuasa)

Creatorem coeli et terrae
(pencipta Langit dan Bumi)

Et in Iesum Christum, Fillium eius unicum, Dominium nostrum
(dan akan Jesus Kristus, PutraNya yang Tunggal Tuhan kita)

Qui conceptus est de Spiritu Sancto, natus ex Maria Virgine
(yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria)

Passus sub Pontio Pilato, crucifixus, mortuus et sepultus
(yang menderita sengsara dalam Pemerintahan Ponsius Pilatus; disalibkan wafat dan dimakamkan)

Descendit ad inferna (inferos)
(yang turun ketempat penantian)

Tertia die resurrexit a mortuis
(pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati)

Acendit ad coelos, sedet ad dexteram Dei Patris omnipotentis
(yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa)

Inde venturus est iudicare vivos et mortuos
(dari situ Dia akan datang mengadili orang yang hidup dan mati)

Credo in Spiritum Sanctum
(aku percaya akan Roh Kudus)

Sanctam Ecclesiam catholicam, sanctorum communionem
(Gereja Katolik yang Kudus, persekutuan para kudus)

Remisionem peccatorum
(pengampunan dosa)

Carnis resurrectionem
(kebangkitan badan)

Vitam eternam
(kehidupan kekal)

Amen
(Amin)”.

( Sumber Credo dari http://www.katolik.net/ )

Pasca Konsili Nicea I, Athanasius berhasil membujuk kaisar untuk membuang Arius kesatu tempat yang jauh serta membakar semua tulisan-tulisan pemikiran Monotheismenya dengan alasan bahwa Arius masih tidak puas terhadap keputusan Kaisar. Hal ini tidak berlangsung lama sebab Kaisar Konstantin dengan dukungan Uskup Eusebius yang menentang paham Trinitas memanggil pulang Arius dari pengasingannya dan mengakui bahwa konsepnya mengenai Monotheisme lebih bisa diterima ketimbang paham Trinitas.

Pada tahun 336 Arius diangkat menjadi Pastur di Constantinopel dan dalam satu muslihat yang licik, dia berhasil dibunuh.

Semenjak tahun 340 M (tiga tahun setelah kematian Kaisar Konstantin pada tahun 337 M dan digantikan oleh Kaisar Theodosius), perselisihan antara Monotheisme dengan Trinitas kembali mencuat kepermukaan dan penyelesaian yang diberlakukan Gereja dengan dukungan pihak-pihak kerajaan tidaklah memuaskan semua pihak serta hanya bersifat sementara, sebab keyakinan pihak Istana sendiri tidak mempercayai pengajaran Injil sehingga setiap kali ada pergantian kaisar maka selalu ada perubahan suasana, dan ini bisa mengubah setiap titik dari keputusan Dewan Nicea sebelumnya. Pihak yang menang saat itu bisa berbalik menjadi pihak yang dikalahkan atau dipersalahkan di kemudian hari oleh kerajaan. Dan sejarah inilah yang akhirnya paling sering terjadi dalam kontroversi doktrin Trinitas dimasa lalu.

Empat puluh lima tahun setelah kematian Arius, Konsili Nicea (Nicene Creed) yang pernah digelar pada tahun 325 M kemudian diadakan lagi pada tahun 381 M, yang menghasilkan pernyataan "Syahadat Konsili Nicea Konstantinopel", yang mana isinya adalah :

“Aku percaya akan satu Allah
Bapa yang Maha Kuasa
Pencipta langit dan bumi
Dan segala sesuatu yang kelihatan
Dan tidak kelihatan.
Dan akan satu Tuhan, Yesus Kristus,
Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir sebelum segala abad.
Allah dari Allah,
Terang dari Terang.
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan
Sehakikat dengan Bapa.
Segala sesuatu dijadikan olehNya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
Dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari roh Kudus,
Dilahirkan oleh perawan Maria,
Dan menjadi manusia
Iapun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus.
Ia wafat kesengsaraan dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit, menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
Mengadili orang yang hidup dan yang mati.
KerajaanNya takkan berakhir.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan,
Ia berasal dari Bapa dan Putra
Yang serta Bapa dan Putra disembah dan dimuliakan.
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik,
Aku mengakui satu pembaptisan, akan pengampunan dosa.
Aku menantikan kebangkitan orang mati
Dan hidup di akhirat.
Amin.”


Dalam sejarah internal gereja Trinitas sendiri, semenjak kerajaan Romawi Barat dan Romawi Timur berpisah, gereja-gereja penganut paham ketuhanan Trinitas pun terpisah menjadi gereja barat dan gereja timur.

Kata "gereja" sebenarnya berasal dari kata "igraja" yang diperkenalkan di Indonesia oleh para misionaris Portugis. Kata "igraja" tersebut berasal dari kata Latin "ecclesia" yang pada awalnya berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu "ekklesia" yang artinya "kumpulan" atau "pertemuan", sehingga makna umum dari gereja itu adalah tempat berkumpul orang-orang tertentu dan dalam hal ini adalah orang-orang yang meyakini asas ketuhanan Trinitas.

Adanya gereja Barat dan gereja Timur ini akhirnya membawa perpecahan-perpecahan sendiri yang mengakibatkan ajaran Trinitas terbagi dalam banyak sekte atau aliran, perpecahan awalnya adalah larangan yang dibuat oleh Kaisar Romawi Leo III pada tahun 726 M kepada umat Trinitas agar jangan mengkuduskan dan membuat patung-patung atau gambar-gambar (Icono Clasts) berkenaan dengan keyakinan dunia Kristen Trinitas seperti gambaran Jesus, Mariah atau orang-orang yang dianggap suci lainnya.

Perintah Kaisar Leo III ini dikukuhkannya lagi pada tahun 730 M dengan pemikiran bahwa hal ini merupakan perbuatan keberhalaan dan bertentangan dengan Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru sendiri.

Larangan ini diberlakukan sampai pemerintahan Kaisar Konstantin IV dan Kaisar Leo IV, sementara pemimpin gereja Timur yang disebut Paus Gregori II dan Paus Gregori III serta Germanius dengan dukungan gereja Konstantinopel dan Kaisar Irene justru memberikan persetujuan pemujaan gambar-gambar keagamaan, perselisihan yang panjang dan lama ini akhirnya diselesaikan dengan dicabutnya larangan ini pada Sidang Umum ketujuh yang berlangsung di Nicaea tahun 787 M.

Namun perpecahan di antara keduanya tidak akan diatasi oleh sidang tersebut dan masalah ini mengemuka pada abad ke 11 M pada waktu Roma menerima pemberian suatu tambahan ke dalam Nicene Creed, suatu hal yang tidak disetujui Gereja Timur. Tambahan itu adalah "dan anak" setelah frasa "kami percaya dalam Roh Kudus, Tuhan pemberi kehidupan, yang diturunkan dari Tuhan Bapa..." Jadi, Gereja-gereja Timur tidak menerima bahwa Roh Kudus diturunkan dari Tuhan Bapak dan Anak, melainkan hanya dari Tuhan Bapa saja.

Tentang masalah ini Timur dan Barat sama sekali tidak mempunyai titik temu dan menimbulkan pemisahan tahun 1054, karena wakil Paus menempatkan surat-surat ekskomunikasi pada altar St. Sophia di Konstantinopel. Sejak itulah muncul Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Yunani.

Kata "Katolik" berarti "univeral", "memiliki sifat-sifat totalitas" atau "utuh". Dengan demikian Gereja Katolik adalah tempat berkumpul universal, dimana setiap orang telah dipanggil untuk membawa kabar sukacita Injil kepada setiap orang, kepada setiap bangsa, kepada setiap penjuru dunia.

Pusat gereja Katolik di dunia, gereja Santo Petrus Basilica (St. Peter’s Basilica) yang dibangun di Vatikan, adalah tempat dimana Petrus (Symeon -salah seorang murid Jesus) dimakamkan. Saat ini, kuburan dari Petrus berada di dalam tanah, persis dibawah altar utama di antara tiang-tiang penopang kubah Bernini.

Unsur-unsur doktrinal membuat mereka tetap terpisah: Gereja Katolik dipimpin oleh satu tampuk pimpinan yang disebut Paus, sementara Gereja Ortodoks menyerahkan kepemimpinan di tangan para bishop atau patriark (berarti Uskup); pandangan tentang Roh Kudus juga berbeda, Gereja Ortodoks tetap memberikan kedudukan penting bagi ikon-ikon dalam pemujaan, para pelayan gerejanya dibolehkan menikah, dan lain-lain.

Kata "Paus" ("Pope") artinya "Bapa" yang diambil dari bahasa Yunani. Didalam penggunaan bahasa Latin, kata ini lebih menunjukkan rasa hormat. Pada jaman Reformasi, kaum Protestan tidak setuju dengan istilah yang terkesan eksklusif tersebut, maka istilah "Paus" lebih sering disebut sebagai "Uskup Roma" (Bishop of Rome) seperti istilah pertamanya di jaman awal; Paus adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik dan sekaligus merupakan Ketua dari Dewan Para Uskup.

Walaupun pada mulanya kota Yerusalem dianggap sebagai pusat kesucian (karena disana terletak Bait al-Maqdis), namun sikap permusuhan yang diperlihatkan orang-orang Yahudi sendiri yang menguasai Yerusalem terhadap hal-hal yang berbau Jesus, mendorong pemindahan pusat Kristen; mula-mula ke Antiokia, lalu bergeser kekota Roma.

Paus memegang kekuasaan tertinggi, yang melampaui kekuasaan raja dan ratu. Namun sejak akhir abad keempat belas mulailah timbul tantangan terhadap kekuasaan Paus yang begitu besar. Timbullah gerakan reformasi yang dimulai Lollards dan Hussites; gerakan ini berubah menjadi ancaman serius terhadap supremasi Gereja Katolik ketika tahun 1617, seorang imam bernama Martin Luther menentang keras penjualan surat aflat (pengampunan dosa) oleh gereja.

Dia lalu menolak supremasi Paus, serta menghasut para bangsawan Jerman untuk memberontak dan memisahkan kekuasaan mereka. Para bangsawan, yang sebelumnya terdisilusi dengan kontrol oleh Gereja dan Paus, membutuhkan sedikit dorongan dan banyak diantara mereka segera bergabung dengan Martin Luther serta mendirikan gereja tersendiri, mereka dikenal sebagai Kristen Protestan (yaitu orang-orang Kristen yang memprotes).

Seiring dengan perjalanan sang waktu, hingga kini ada banyak sekali aliran dalam ajaran Trinitas, terlepas dari semua itu, kontroversi mengenai doktrin Trinitas sendiri sampai sekarang tidak pernah berhenti dan selesai dari dunia Kristen.

Sehubungan dengan doktrin Trinitas sendiri, "The Catholic Encyclopedia" mengomentari: "Dalam naskah alkitab belum terdapat satu istilah pun untuk menyatakan ke-Tiga Pribadi Tuhan tersebut secara bersama. Kata trias [tri'as]yaitu asal kata dari trinitas dalam bahasa Latin mula-mula ditemukan dalam karya Teofilus dari Antiokhia kira-kira tahun 180 M.... Tidak lama kemudian kata itu muncul dalam bentuk Latinnya dalam tulisan Tertullian." (http://www.newadvent.org/cathen/15047a.htm)

Dan sebagaimana akhir dari tulisan Bab sebelumnya, maka pada akhir dari Bab inipun akan diberikan pengantar pemikiran kritis bagi orang-orang yang meyakini ide Trinitas.

Pertama, orang-orang penganut paham ketuhanan ini berkata: "Tritunggal adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan doktrin utama agama Kristen..." tetapi sayangnya kitab Perjanjian Lama serta kitab Perjanjian Baru sendiri sebagai kitab sucinya justru sama sekali tidak pernah menyinggung ide ketuhanan Trinitas ini, kemunculannya hanyalah disebabkan penafsiran orang atas kata Bapa, Anak, Roh Kudus serta penafsiran atas beberapa kisah yang pernah terjadi pada masa kehidupan Jesus.

Bersikukuh bahwa Tritunggal adalah misteri yang begitu membingungkan karena berasal dari wahyu Tuhan hanyalah menciptakan problem besar. Sebab dalam kitab Bible yang disebut sebagai wahyu Tuhan itu sendiri tidak ada pandangan demikian mengenai Tuhan:

"Allah adalah Allah yang suka akan ketertiban; Ia bukan Allah yang suka pada kekacauan. Seperti yang berlaku di dalam semua jemaat Allah." (1 Korintus 14:33 Bahasa Indonesia sehari-hari)

Berangkat dari pernyataan itu, mungkinkah Allah akan mencetuskan doktrin mengenai diri-Nya sendiri yang begitu membingungkan sehingga bahkan para cendikiawan dan Teolog dari Ibrani, Yunani, dan Latin serta Barat yang sarat dengan pemikiran dan ilmu pengetahuannya tidak dapat menjelaskannya?
More aboutKONTROVERSI SEPUTAR TRINITAS (Melengkapi Bagian 1)

SIAPA BILANG YESUS MATI DI TIANG SALIB?

Diposting oleh BreakEver

Sebenarnya pertanyaan : …..benarkah Yesus mati di tiang salib…?....telah menjadi pertanyaan yang selalu menyelinap kedalam akal para kristanis diseluruh dunia.

Cerita mengenai penyaliban, hanya ada di kitab yang diklaim sebagai kitab suci oleh umat Kristen. Bukkti-bukti sejarah tidak menunjukkan adanya kematian itu.

Mari kita review apa kata injil :

Lihat Yohannes 20: 11 - 17

(11) Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, (12) dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. (13) Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." (14) Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. (15) Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." (16) Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru. (17) Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.".


Sampai disini, cerita dari injil jelas menyatakan bahwa Yesus belum mati.

Mari kita telusuri cerita ini selanjutnya :
Yohanes 20 : 19:20
(19) Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" (20) Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.


Yesus menunjukkan tangan dan lambungnya. Kenapa tangan dan lambung ?. Karena tangan itulah yg dipakukan ke tiang salib dan lambungnya yang ditusuk dengan tombak oleh tentara Romawi. (Ini pun, dengan asumsi, cerita penyaliban itu, benar adanya).

Sampai disini......, Yesus juga belum mati........!!!.

Dan yang perlu dicatat, meskipun kita semua tahu, bahwa Yesus, dipanggil Tuhan oleh murid-muridnya setelah bangkit dari kubur. Kita juga perlu menggaris bawahi kata-kata “bangkit dari kubur” ini, karena kata-kata itu adalah kata-kata yang didramatisir sedemikian rupa oleh para penulis injil. Padahal sebenarnya, Yesus berada dalam masa penyembuhan dari luka-lukanya.

Kemana Calon Tuhan itu Menghilang selama 18 tahun….?
Jadi ketika Yesus lahir, menginjak masa kanak-kanak dan remaja dia “belum menjadi Tuhan” . Dia hanyalah seorang anak manusia biasa, yg lahir dari seorang perwan.

Tapi, kita perlu merasa kasihan kepada umat Kristen, karena mereka tidak tahu kemana “calon Tuhan mereka” pergi dari usia 12 sampai 30 tahun. Tidak ada satupun orang Kristen yang tahu kemana calon Tuhan mereka menghilang selama 18 tahun. Tapi, menurut saya, bisa saja mereka benar-benar tidak tahu, tetapi mungkin juga mereka pura-pura tidak tahu. Sebab kalau mereka mau bertanya, mencari informasi kemana saja calon Tuhan mereka menghilang selama 18 tahun, maka mereka akan menemukan informasi tersebut. Tuhan telah menciptakan dunia ini begitu luas.

Apalagi kalau mereka, para Kristianis tersebut, mencari informasi sampai ke Tibet sana. Ke-biara-biara para Lama (pendeta Tibet) diantara puncak-puncak pegunungan tertinggi didunia. Mereka akan mengetahui dimana dan apa saja kerja calon Tuhan mereka.

Atau setidak-tidaknya, para Kristianis, dapat bertanya kepada Nicolai Notovich, seorang pengembara Rusia yang telah sampai ke salah satu biara terjauh diujung langit, yaitu dibiara Hemis, sekitar 20 mil sebelah tenggara Leh, di Tibet. Dibiara tersebut terdapat 84.000 (empat puluh enam ribu) gulungan naskah kuno, yang masih dipelihara. Diantara puluhan ribu gulungan tersebut terdapat cerita mengenai Yesus. Pendeta di biara Hemis, menceritakan kepada pengembara Rusia ini, bahwa naskah mengenai Yesus dibawa ke Tibet dari India dan Nepal. Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Pali dan disimpan di Lhasa, ibukota Tibet. Salinan dalam bahasa Tibet nya disimpan di biara Hemis ini.

Naskah tersebut menceritakan pada ayat ke-5 bagian ke-4, menceritakan hal berikut ini :

Tidak lama setelah itu, seorang anak yang molek dilahirkan dinegeri Israel. Tuhan sendiri langsung berbicara kepada anak ini, menerangkan kurang berartinya lahiriyah, dan mulianya rohani.
Kedua orang tua anak itu miskin, dan termasuk keluarga yang terhormat karena kesalehan mereka dan mereka telah lupa akan keturunan yang mulia dibumi, me-MahaSuci-kan Sang Pencipta dan memberkahi mereka yang malang, yaitu agar mereka dianugerahi.

Anak yang diberkahi, yang kepadanya mereka berikan nama Isa, mulai membicarakan ke Esa an dan ke Tauhid an Ilahi sejak masa kanak-kanak. Ia memperingatkan orang-orang yang sesat untuk bertobat dan membersihkan dosa-dosa mereka.

Ketika Isa mencapai usia 13 tahun, yang pada usia itu bangsa Israel biasanya memungut isteri, ada yang menginginkan Isa untuk menjadi menantunya, karena diskusi-diskusinya yang menggunggah keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan karena kemasyhurannya yang sudah tersebar luas.


Ingat, Anda sedang membaca naskah kuno berbahsa Tibet, milik biara Hemis di Leh, ibu kota Ladakh, Tibet. Kita kembali sejenak ke pada naskah injil, yang menceritakan bahwa pada umur 12 tahun Yesus (= Isa), menggemparkan Bait Allah dengan diskusinya dengan para Rahib di Bait Allah tersebut. Setelah itu, Injil diam seribu bahasa mengenai Yesus, sampai muncul lagi di usia sekitar 30 tahun.

Sekarang kita lanjutkan cerita naskah di biara Hemis :

Pada waktu itu juga Isa secara rahasia telah menghilang dari rumah orang tuanya. Dia meninggalkan Yerusalem, bergabung dengan para pedangan menuju Sind. Dia berniat untuk menyempurnakan dirinya mencari pengertian mengenai Ilahi dan mempelajari hukum-hukum Budha.

Lha,....???. Misteri menghilangnya calon Tuhan umat Kristiani ini ternyata dapat dilacak di Tibet sana....!!!.
Naskah tersebut selanjutnya menceritakan bahwa:

Yesus, setelah menetap beberapa lama di Sind, melanjutkan perjalanan Ainjab. Masyarakat Ainjab yang menyembah Tuhan Jaina, memohon kepadanya, agar sudi menetap dengan mereka. Tapi Isa tetap melanjutkan perjalannya ke Jagannath di negeri Orissa, dimana tinggal Viaya-Krisnha.
Disini, Yesus diterima dengan suka cita oleh para pendeta Brahma, dan mengajaknya untuk membeca kitab Weda. Yesus berada di sekitar Jagannath, Rajagriba dan Benares, selama 6 tahun. Dia amat termasyhur dikalangan masyarakat, termasuk dikalangan kaum Waisya dan Sudra. Yesus, mempunyai musuh pertamanya dari kalangan Brahma, karena beliau mengajarkan persamaan derajat diantara umat manusia, suatu hal yg sangat ditentang oleh kaum Brahma.

Nah, para kristianis di seluruh dunia, saya anjurkan Anda belajar ke Tibet sana, untuk mengetahui kemana calon Tuhan Anda menghilang selama 18 tahun.


Kemana Yesus setelah Bangkit dari Kubur....?
Umat Kristen sangat percaya (dengan taklid buta) bahwa setelah memperlihatkan diri kepada para muridnya, Yesus diangkat ke sorga, lalu bersemayam disebelah kanan Allah. Kita tidak tahu, entah dari mana para penulis injil menyelipkan cerita dongeng ini.

Tapi sebenarnya apa yang terjadi……??.

Yesus tidak mati….., dia tetap hidup sampai usia tua dan mempunyai anak.

Setelah penampakan dirinya kepada murid-muridnya, Yesus masih menampakkan diri dibeberapa tempat dengan dalam rupa yang lain. Jangan salah menginterpretasikan kata-kata “dengan rupa yang lain” ini, karena maksudnya dengan kata-kata tersebut bias saja benar-benar dalam bentuk atau penampilan yang lain, karena….penyamaran…!!. Tidak ada pilihan lain bagi Yesus untuk menyelamatkan dirinya dari penangkapan musuh-musuhnya para Rabi Israel, kecuali menyamar dan mengungsi.

Beliau jelas belum mau mati. Masih ada tugas yang harus dikerjakannya, yaitu mencari domba-domba Israel yang tersesat....!!!.

Selama ini, para kristiani selalu menginterpretasikan, “mencari domba-domba Israel yang tersesat”, dengan mengembalikan orang-orang Israel yang tersesat dari ajarat Taurat. Bukan itu saja....!!!. „Domba-domba Israel yang tersesat benar-benar merupakan bagian bagsa Israel yang hilang. Bangsa Israel setelah ditaklukkan oleh Babilonia, diangkut ke Babilonia. Mereka menjadi budak dan budak anak-anak Nebukadnezar sampai kerajaan Persia berkuasa. (II Tawarikh- 36 : 20). Kitab Perjanjian Lama (PL) selanjutnya menceritakan bahwa akhirnya bangsa Israel ini dikembalikan ke Palestina. Tapi pertanyaannya disini adalah, apakah semua bangsa Israel yang kembali....?. Jawabannya ada dalam Kitab 2 Edras-13:29-30, yang menyatakan bahwa mereka yang tidak kembali melanjutkan pengembaraan ke Timur untuk kemudian menetap disuatu dareah yang diberi nama Asareth. Sayangnya umat Kristen dilarang membaca buku ini, karena buku termasuk buku non-kanonik. Sementara itu, buku-buku sejarah bangsa Kashmir dan Afganistan, selalu menulis bahwa bangsa Kashmir dan Afganisthan, berasal dari suku bangsa Israel. Dan lebih penting lagi adalah persamaan nama suku-suku diwilayah ini dengan nama nama yang terdapat dalam Al-Kitab. Sangat banyak...!!. Sekadar menyebut contoh, nama-nama suku di Kashmir dan Afganistan :
Suku bangsa Azri, dalam Alkitab : Azriel (1 Tawarich-5:24)
Suku bangsa Beroth, dalam Al-Kitab: Beeroth (2 Samuel 4:2)
Suku bangsa Caleb, dalam Al-Kitab : Caleb (1 Tawarikh-2:18)
Suku bangsa Dattu, dalam Al-Kitab: Dathan (Bilangan 16:1)
Suku bangsa Gabba, dalam Alkitab : Gabbai (Nehemiah 11:8)
Suku bangsa Hahput, dalam Al-Kitab : Hatipha (Nehemia-7:56)
Suku bangsa Iqqash, dalam Al-Kitab: Ikkesh (1 Tawarikh-11:28)
Suku bangsa Kanaz, Kunzru, dalam Al-Kitab: Kenaz (Hakim-hakim 3:9)

Dan masih sangat banyak persamaan nama ini, termasuk dengan di Pakistan.

Jadi, jejak suku-suku Israel yang hilang ini banyak sekali dapat ditemukan didaerah sekitar Kashmir dan Afganistan ini.

Dan...., kesinilah Yesus menghilang setelah sembuh dari luka-lukanya di tiang salib.

Banyak sekali bukti perjalan Yesus ke daerah ini direkam oleh ingatan masyarakat setempat. Rute perjalanan Yesus dari Yerusalem, adalah Damaskus, Nusyaibin, Kashan, Taxila (sekarang masuk wilayah Pakistan, tidak jauh dari perbatasan Kahsmir), Muree, Srinagar, Ashmuqam. Diwilayah-wilayah ini, Yesus di kenal dengan nama Yuz Asaf, yang artinya adalah „Pemimpin penyembuh penyakit kusta“. Perjalanan itu dilakukan bersama ibunya Bunda Maria dan muridnya Thomas. Bunda Maria, karena tidak kuat menghadapi kesukaran dalam perjalanan, akhirnya meninggal di suatu tempat yang sekarang disebut Muree (kata ini berasal dari kata "Maria"), sekitar 30 mil dari Rawalpindi sekarang. Bunda tercinta ini, dikebumikan disuatu tempat yang dikenal dengan nama Pindi Point (Puncak Pindi), dan makamnya dinamakan Mai Mari da Asthan yang artinya tempat peristirahatan Bunda Maria.

Yesus melanjutkan perjalannya menuju Kashmir. Beliau masuk ke Kashmir melalui lembah yang sekarang dikenal sebagai Yusmarg (Padang Rumput Yesus). Daerah ini didiami oleh suku bangsa Yadu, keturunan dari 10 suku Israel. Dari sini, kearah Timur sampailah Aishmuqam, artinya Tempat Istirahat Yesus. Menurut buku Tarikh-i-Kashmir, yang ditulis dalam bahasa Persia, didapatkan cerita sebagai berikut :

Raja Gopananda kemudian memulai aktifitasnya di Lembah Kashmir....dst...dst.....
Dimasa periode itu Yusa Asaf tiba dari Palestina dan mulai mengaku dirinya Nabi di Lembah Kashmir. Dia melaksanakan tugas nya siang dan malam dan dia sangat tawakal dan suci.
Dia menyampaikan firman-firman Tuhan kepada rakyat Kashmir. Banyak sekalai orang yang insyaf dan menjadi pengikutnya. Raja memohon kepadanya untuk memimpin orang-orang Hindu ke jalan yang benar.


Baca juga catatan didalam buku kuno : Bhavisya Mahapurana, yang ditulis dalam bahasa Sanskerta pada tahun 3191, pada zaman Laukika (115 M), diceritakan bahwa pada suatu waktu Raja Shalewahin berjalan-jalan dipegunungan Voyen, dekat Srinagar, melihat seseorang yang berpakainan lain dari pada yang lain, berbaju putih dan berwajah simpatik. Dalam ayat 17-32, kita diberitahu bahwa diantara Raja dengan orang tersebut terjadi dialog sebagai berikut :

Raja Salewahin bertanya kepadanya, siapkah gerangan dia...?. Dia menjawab dengan lemah lembut : „ Saya yang dikenal dengan anak Tuhan yang lahir dari seorang perawan“. Sang Raja merasa terpesona dengan jawaban ini, kemudian orang itu melanjutkan : „Saya mengajarkan agama bangsa Amalekit dan mengikuti prinsip-prinsip kebenaran sejati“. Sang raja bertanya kepadanya mengenai agamanya, orang itu menjawab : „ Wahai raja, saya menyeru dari negeri yang amat jauh, dimana kebenaran tidak bisa tinggal lama dan kejahatan sudah merajalela tanpa batas. Saya muncul di negeri bangsa Amalekit sebagai Masih. Melalui sayalah orang-orang berdosa dan orang-orang bersalah menderita, dan saya juga menderita ditangan-tangan mereka....“.
Selanjutnya diceritakan, bahwa Yesus akhirnya menikah dengan eorang perempuan desa yang cantik jelita, bernama Mirjan (atau Marjon), dan mempunyai keturunan. Salah seorang keturunan Yesus yang masih dapat dijumpai sampai sekarang adalah seseorang yang bernama Sahibzada Baharat Saleem, yang tinggal di kota Srinagar. Yesus atau didaerah Kahsmir, dikenal dengan nama Yus Asaf, akhirnya meninggal di Kashmir, dimakamkan di distrik Khanyar, dipusat ibukota Kashmir, Srinagar.

Jadi....?
Kepercayaan dogmatis penebusan dosa ditiang salib, adalah rekaan para murtadin ajaran Yesus. Yesus atau yang kita kenal dengan Isa Al-Masih, tidak mati ditiang salib. Tetapi beliau mengembara jauh ke Timur, seperti yang dilakukannya ketika muda selama 18 tahun dari umur 12 sampai 30 tahun.

Yesus tidak mati…!!!. Doktrin Penebusan Dosa ditiang Salib gugur….!!!.

Cerita ini saya sadur dari buku :
Yesus Wafat di Kashmir
Karangan: Andreas Faber Kaiser
Diterbitkan pertama kali oleh : Gordon Cremonnesi, Ltd, 1977, di Great Britania.
More aboutSIAPA BILANG YESUS MATI DI TIANG SALIB?