Sebenarnya pertanyaan : …..benarkah Yesus mati di tiang salib…?....telah menjadi
pertanyaan yang selalu menyelinap kedalam akal para kristanis diseluruh dunia.
Cerita mengenai penyaliban, hanya ada di kitab yang diklaim sebagai
kitab suci oleh umat Kristen. Bukkti-bukti sejarah tidak menunjukkan adanya
kematian itu.
Mari kita review apa kata injil :
Lihat Yohannes
20: 11 - 17
(11) Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil
menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, (12) dan tampaklah olehnya dua orang
malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di
sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. (13) Kata malaikat-malaikat itu
kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku
telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." (14) Sesudah
berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ,
tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. (15) Kata Yesus kepadanya: "Ibu,
mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu
adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang
mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku
dapat mengambil-Nya." (16) Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan
berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru. (17) Kata Yesus
kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa,
tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa
sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan
Allahmu.".Sampai disini, cerita dari injil jelas menyatakan
bahwa Yesus belum mati. Mari kita telusuri
cerita ini selanjutnya :
Yohanes 20 : 19:20
(19) Ketika hari sudah
malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu
tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang
Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan
berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" (20) Dan sesudah berkata demikian, Ia
menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu
bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
Yesus menunjukkan tangan dan lambungnya. Kenapa tangan dan lambung ?. Karena
tangan itulah yg dipakukan ke tiang salib dan lambungnya yang ditusuk dengan
tombak oleh tentara Romawi. (Ini pun, dengan asumsi, cerita penyaliban itu,
benar adanya).
Sampai disini......, Yesus juga belum
mati........!!!. Dan yang perlu dicatat, meskipun kita semua
tahu, bahwa Yesus, dipanggil Tuhan oleh murid-muridnya setelah bangkit dari
kubur. Kita juga perlu menggaris bawahi kata-kata “bangkit dari kubur” ini,
karena kata-kata itu adalah kata-kata yang didramatisir sedemikian rupa oleh
para penulis injil. Padahal sebenarnya, Yesus berada dalam masa penyembuhan dari
luka-lukanya.
Kemana Calon Tuhan itu Menghilang selama 18
tahun….?Jadi ketika Yesus lahir, menginjak masa kanak-kanak dan remaja
dia “belum menjadi Tuhan” . Dia hanyalah seorang anak manusia biasa, yg lahir
dari seorang perwan.
Tapi, kita perlu merasa kasihan kepada umat Kristen,
karena mereka tidak tahu kemana “calon Tuhan mereka” pergi dari usia 12 sampai
30 tahun. Tidak ada satupun orang Kristen yang tahu kemana calon Tuhan mereka
menghilang selama 18 tahun. Tapi, menurut saya, bisa saja mereka benar-benar
tidak tahu, tetapi mungkin juga mereka pura-pura tidak tahu. Sebab kalau mereka
mau bertanya, mencari informasi kemana saja calon Tuhan mereka menghilang selama
18 tahun, maka mereka akan menemukan informasi tersebut. Tuhan telah menciptakan
dunia ini begitu luas.
Apalagi kalau mereka, para Kristianis tersebut,
mencari informasi sampai ke Tibet sana. Ke-biara-biara para Lama (pendeta Tibet)
diantara puncak-puncak pegunungan tertinggi didunia. Mereka akan mengetahui
dimana dan apa saja kerja calon Tuhan mereka.
Atau setidak-tidaknya,
para Kristianis, dapat bertanya kepada Nicolai Notovich, seorang pengembara
Rusia yang telah sampai ke salah satu biara terjauh diujung langit, yaitu
dibiara Hemis, sekitar 20 mil sebelah tenggara Leh, di Tibet. Dibiara tersebut
terdapat 84.000 (empat puluh enam ribu) gulungan naskah kuno, yang masih
dipelihara. Diantara puluhan ribu gulungan tersebut terdapat cerita mengenai
Yesus. Pendeta di biara Hemis, menceritakan kepada pengembara Rusia ini, bahwa
naskah mengenai Yesus dibawa ke Tibet dari India dan Nepal. Naskah aslinya
ditulis dalam bahasa Pali dan disimpan di Lhasa, ibukota Tibet. Salinan dalam
bahasa Tibet nya disimpan di biara Hemis ini.
Naskah tersebut
menceritakan pada ayat ke-5 bagian ke-4, menceritakan hal berikut ini
:
Tidak lama setelah itu, seorang anak yang molek dilahirkan dinegeri
Israel. Tuhan sendiri langsung berbicara kepada anak ini, menerangkan kurang
berartinya lahiriyah, dan mulianya rohani.
Kedua orang tua anak itu miskin,
dan termasuk keluarga yang terhormat karena kesalehan mereka dan mereka telah
lupa akan keturunan yang mulia dibumi, me-MahaSuci-kan Sang Pencipta dan
memberkahi mereka yang malang, yaitu agar mereka dianugerahi.
Anak yang
diberkahi, yang kepadanya mereka berikan nama Isa, mulai membicarakan ke Esa an
dan ke Tauhid an Ilahi sejak masa kanak-kanak. Ia memperingatkan orang-orang
yang sesat untuk bertobat dan membersihkan dosa-dosa mereka.
Ketika Isa
mencapai usia 13 tahun, yang pada usia itu bangsa Israel biasanya memungut
isteri, ada yang menginginkan Isa untuk menjadi menantunya, karena
diskusi-diskusinya yang menggunggah keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan
karena kemasyhurannya yang sudah tersebar luas.Ingat, Anda sedang
membaca naskah kuno berbahsa Tibet, milik biara Hemis di Leh, ibu kota Ladakh,
Tibet. Kita kembali sejenak ke pada naskah injil, yang menceritakan bahwa pada
umur 12 tahun Yesus (= Isa), menggemparkan Bait Allah dengan diskusinya dengan
para Rahib di Bait Allah tersebut. Setelah itu, Injil diam seribu bahasa
mengenai Yesus, sampai muncul lagi di usia sekitar 30 tahun.
Sekarang
kita lanjutkan cerita naskah di biara Hemis :
Pada waktu itu juga Isa
secara rahasia telah menghilang dari rumah orang tuanya. Dia meninggalkan
Yerusalem, bergabung dengan para pedangan menuju Sind. Dia berniat untuk
menyempurnakan dirinya mencari pengertian mengenai Ilahi dan mempelajari
hukum-hukum Budha.Lha,....???. Misteri menghilangnya calon Tuhan
umat Kristiani ini ternyata dapat dilacak di Tibet sana....!!!.
Naskah
tersebut selanjutnya menceritakan bahwa:
Yesus, setelah menetap beberapa
lama di Sind, melanjutkan perjalanan Ainjab. Masyarakat Ainjab yang menyembah
Tuhan Jaina, memohon kepadanya, agar sudi menetap dengan mereka. Tapi Isa tetap
melanjutkan perjalannya ke Jagannath di negeri Orissa, dimana tinggal
Viaya-Krisnha.
Disini, Yesus diterima dengan suka cita oleh para pendeta
Brahma, dan mengajaknya untuk membeca kitab Weda. Yesus berada di sekitar
Jagannath, Rajagriba dan Benares, selama 6 tahun. Dia amat termasyhur dikalangan
masyarakat, termasuk dikalangan kaum Waisya dan Sudra. Yesus, mempunyai musuh
pertamanya dari kalangan Brahma, karena beliau mengajarkan persamaan derajat
diantara umat manusia, suatu hal yg sangat ditentang oleh kaum Brahma.
Nah, para kristianis di seluruh dunia, saya anjurkan Anda belajar ke
Tibet sana, untuk mengetahui kemana calon Tuhan Anda menghilang selama 18
tahun.
Kemana Yesus setelah Bangkit dari Kubur....? Umat
Kristen sangat percaya (dengan taklid buta) bahwa setelah memperlihatkan diri
kepada para muridnya, Yesus diangkat ke sorga, lalu bersemayam disebelah kanan
Allah. Kita tidak tahu, entah dari mana para penulis injil menyelipkan cerita
dongeng ini.
Tapi sebenarnya apa yang terjadi……??.
Yesus tidak
mati….., dia tetap hidup sampai usia tua dan mempunyai anak. Setelah
penampakan dirinya kepada murid-muridnya, Yesus masih menampakkan diri
dibeberapa tempat dengan dalam rupa yang lain. Jangan salah menginterpretasikan
kata-kata “dengan rupa yang lain” ini, karena maksudnya dengan kata-kata
tersebut bias saja benar-benar dalam bentuk atau penampilan yang lain,
karena….penyamaran…!!. Tidak ada pilihan lain bagi Yesus untuk menyelamatkan
dirinya dari penangkapan musuh-musuhnya para Rabi Israel, kecuali menyamar dan
mengungsi.
Beliau jelas belum mau mati. Masih ada tugas yang harus
dikerjakannya, yaitu mencari domba-domba Israel yang
tersesat....!!!.
Selama ini, para kristiani selalu menginterpretasikan,
“mencari domba-domba Israel yang tersesat”, dengan mengembalikan orang-orang
Israel yang tersesat dari ajarat Taurat. Bukan itu saja....!!!. „Domba-domba
Israel yang tersesat benar-benar merupakan bagian bagsa Israel yang hilang.
Bangsa Israel setelah ditaklukkan oleh Babilonia, diangkut ke Babilonia. Mereka
menjadi budak dan budak anak-anak Nebukadnezar sampai kerajaan Persia berkuasa.
(II Tawarikh- 36 : 20). Kitab Perjanjian Lama (PL) selanjutnya menceritakan
bahwa akhirnya bangsa Israel ini dikembalikan ke Palestina. Tapi pertanyaannya
disini adalah, apakah semua bangsa Israel yang kembali....?. Jawabannya ada
dalam Kitab 2 Edras-13:29-30, yang menyatakan bahwa mereka yang tidak kembali
melanjutkan pengembaraan ke Timur untuk kemudian menetap disuatu dareah yang
diberi nama Asareth. Sayangnya umat Kristen dilarang membaca buku ini, karena
buku termasuk buku non-kanonik. Sementara itu, buku-buku sejarah bangsa Kashmir
dan Afganistan, selalu menulis bahwa bangsa Kashmir dan Afganisthan, berasal
dari suku bangsa Israel. Dan lebih penting lagi adalah persamaan nama suku-suku
diwilayah ini dengan nama nama yang terdapat dalam Al-Kitab. Sangat banyak...!!.
Sekadar menyebut contoh, nama-nama suku di Kashmir dan Afganistan :
Suku
bangsa Azri, dalam Alkitab : Azriel (1 Tawarich-5:24)
Suku bangsa Beroth,
dalam Al-Kitab: Beeroth (2 Samuel 4:2)
Suku bangsa Caleb, dalam Al-Kitab :
Caleb (1 Tawarikh-2:18)
Suku bangsa Dattu, dalam Al-Kitab: Dathan (Bilangan
16:1)
Suku bangsa Gabba, dalam Alkitab : Gabbai (Nehemiah 11:8)
Suku
bangsa Hahput, dalam Al-Kitab : Hatipha (Nehemia-7:56)
Suku bangsa Iqqash,
dalam Al-Kitab: Ikkesh (1 Tawarikh-11:28)
Suku bangsa Kanaz, Kunzru, dalam
Al-Kitab: Kenaz (Hakim-hakim 3:9)
Dan masih sangat banyak persamaan nama
ini, termasuk dengan di Pakistan.
Jadi, jejak suku-suku Israel yang
hilang ini banyak sekali dapat ditemukan didaerah sekitar Kashmir dan Afganistan
ini.
Dan...., kesinilah Yesus menghilang setelah sembuh dari
luka-lukanya di tiang salib.
Banyak sekali bukti perjalan Yesus ke daerah
ini direkam oleh ingatan masyarakat setempat. Rute perjalanan Yesus dari
Yerusalem, adalah Damaskus, Nusyaibin, Kashan, Taxila (sekarang masuk wilayah
Pakistan, tidak jauh dari perbatasan Kahsmir), Muree, Srinagar, Ashmuqam.
Diwilayah-wilayah ini, Yesus di kenal dengan nama Yuz Asaf, yang artinya adalah
„Pemimpin penyembuh penyakit kusta“. Perjalanan itu dilakukan bersama ibunya
Bunda Maria dan muridnya Thomas. Bunda Maria, karena tidak kuat menghadapi
kesukaran dalam perjalanan, akhirnya meninggal di suatu tempat yang sekarang
disebut Muree (kata ini berasal dari kata "Maria"), sekitar 30 mil dari
Rawalpindi sekarang. Bunda tercinta ini, dikebumikan disuatu tempat yang dikenal
dengan nama Pindi Point (Puncak Pindi), dan makamnya dinamakan Mai Mari da
Asthan yang artinya tempat peristirahatan Bunda Maria.
Yesus melanjutkan
perjalannya menuju Kashmir. Beliau masuk ke Kashmir melalui lembah yang sekarang
dikenal sebagai Yusmarg (Padang Rumput Yesus). Daerah ini didiami oleh suku
bangsa Yadu, keturunan dari 10 suku Israel. Dari sini, kearah Timur sampailah
Aishmuqam, artinya Tempat Istirahat Yesus. Menurut buku Tarikh-i-Kashmir, yang
ditulis dalam bahasa Persia, didapatkan cerita sebagai berikut :
Raja
Gopananda kemudian memulai aktifitasnya di Lembah
Kashmir....dst...dst.....
Dimasa periode itu Yusa Asaf tiba dari Palestina
dan mulai mengaku dirinya Nabi di Lembah Kashmir. Dia melaksanakan tugas nya
siang dan malam dan dia sangat tawakal dan suci.
Dia menyampaikan
firman-firman Tuhan kepada rakyat Kashmir. Banyak sekalai orang yang insyaf dan
menjadi pengikutnya. Raja memohon kepadanya untuk memimpin orang-orang Hindu ke
jalan yang benar.Baca juga catatan didalam buku kuno : Bhavisya
Mahapurana, yang ditulis dalam bahasa Sanskerta pada tahun 3191, pada zaman
Laukika (115 M), diceritakan bahwa pada suatu waktu Raja Shalewahin
berjalan-jalan dipegunungan Voyen, dekat Srinagar, melihat seseorang yang
berpakainan lain dari pada yang lain, berbaju putih dan berwajah simpatik. Dalam
ayat 17-32, kita diberitahu bahwa diantara Raja dengan orang tersebut terjadi
dialog sebagai berikut :
Raja Salewahin bertanya kepadanya, siapkah
gerangan dia...?. Dia menjawab dengan lemah lembut : „ Saya yang dikenal dengan
anak Tuhan yang lahir dari seorang perawan“. Sang Raja merasa terpesona dengan
jawaban ini, kemudian orang itu melanjutkan : „Saya mengajarkan agama bangsa
Amalekit dan mengikuti prinsip-prinsip kebenaran sejati“. Sang raja bertanya
kepadanya mengenai agamanya, orang itu menjawab : „ Wahai raja, saya menyeru
dari negeri yang amat jauh, dimana kebenaran tidak bisa tinggal lama dan
kejahatan sudah merajalela tanpa batas. Saya muncul di negeri bangsa Amalekit
sebagai Masih. Melalui sayalah orang-orang berdosa dan orang-orang bersalah
menderita, dan saya juga menderita ditangan-tangan
mereka....“.Selanjutnya diceritakan, bahwa Yesus akhirnya menikah dengan
eorang perempuan desa yang cantik jelita, bernama Mirjan (atau Marjon), dan
mempunyai keturunan. Salah seorang keturunan Yesus yang masih dapat dijumpai
sampai sekarang adalah seseorang yang bernama Sahibzada Baharat Saleem, yang
tinggal di kota Srinagar. Yesus atau didaerah Kahsmir, dikenal dengan nama Yus
Asaf, akhirnya meninggal di Kashmir, dimakamkan di distrik Khanyar, dipusat
ibukota Kashmir, Srinagar.
Jadi....?Kepercayaan dogmatis
penebusan dosa ditiang salib, adalah rekaan para murtadin ajaran Yesus. Yesus
atau yang kita kenal dengan Isa Al-Masih, tidak mati ditiang salib. Tetapi
beliau mengembara jauh ke Timur, seperti yang dilakukannya ketika muda selama 18
tahun dari umur 12 sampai 30 tahun.
Yesus tidak mati…!!!. Doktrin
Penebusan Dosa ditiang Salib gugur….!!!.
Cerita ini saya sadur dari buku
:
Yesus Wafat di Kashmir
Karangan: Andreas Faber Kaiser
Diterbitkan
pertama kali oleh : Gordon Cremonnesi, Ltd, 1977, di Great Britania.